Perjalanan ke Semarang

Selasa, 15 Juli 2014
Sebelum tidur saya atur alarm hp saya pukul 02.45 WIB. Berharap Alloh membangunkan saya pada jam tersebut. Akan tetapi saya tidak mendengar suara alarm hpku, sampai teman saya mengetok pintu dan membangukan saya dari tidur. Teman saya tersebut bertanaya kepada saya apakah saya sudah siap.Saat saya lihat hp ternyata waktu menujukan pukul 03.00 WIB, saya teringat bahwa saya harus bersiap siap menuju setasiun Pasar Senen. Sementara teman saya dan keluarganya sudah bersiap-siap sedangkan saya baru bangun tidur, Sobri, teman satu kost saya pun ikut terbangun, saya segera menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Sementara Sobri menyarankan saya untuk telpon supir taxi terlebih dahulu. Namun saya buru-buru masuk kamar mandi. Usai mandi saya mencoba telpon supir taxi yang telah aku pesan sebelumnya. Beberapa kali saya telpon tidak ada jawaba, mungkin dia tertidur. Saya teringat dia kataakan kalau telpon tidak diangkat mungkin tidur. Saya segera menuju lokasi tempat dia mangkal dengan menggunakan motor milik Sobri. Benar saja, saya dapati dia sedang tidur pulas. Saya ketok kaca pintu mobi, dia keget dan terbangun, dia buka kaca mobilnya dan berkata kepada saya, yah mas tadi masih jam 1 ko cepet sekali ya. Saya balas dengan senyuman. Tanpa menghabiskan banyak waktu saya langsung mengajaknya untuk mengikuti saya dari belakang. Udara saat itu sangatlah dingin. Sampailah dipertigaan jalan menuju tempat saya tinggal, ada sedikit kendala yang dialami supir taxi karena jalannya sempit dan sempat mobilnya sempat tergores dibagian bawahnya oleh gundukan tanah sisa galihan. Saya jadi merasa bersalah, tapi inilah qodarullah. Segera saya parkirkan motor dan teman saya sekeluarga bersiap dengan terlebih dahulu memasukan barang bawaannya ke bagasi mobil.
Waktu menunjukan pukul 03.20WIB, Kami berangkat setelah berpamitan kepada teman satu kost saya Sobri. Jalanan lengang, sehingga kendaraann dapat terpacu dengan cepat. Saat sampai di perempatan Fatmawati kami memutuskan untuk makan sahur dengan bekal yang kami bawa. Pak supir mengambil rute fly over Antasari dan keluar di bundaran patung pemuda Sudirman mengambil ke arah Bundaran HI. Saat bertemu bundaran monas ke kanan arah stasiun Gambir, dilanjutkan ke arah kanan Tugu Tani, ke arah kiri Stasiun Pasar Senen.
Pukul 03.30 WIB, sampai di Stasiun, kami langsung mencari mushola atau masjid. Saya bertanya ke petugas dimana kami harus masuk untuk jurusan semarang setelah tahu kami menuju mushola. Kami tidak mendapati toilet/ kamar mandi akhirnya saya mencari toilet yang ada di luar area stasiun. Usai dari toilet saya kembali ke mushola dan telah waktu masuk subuh, sholat jamaah di mushola tersebut telah dimulai dan saya pun menjadi makmum masbuk. Usai sholat saya segera keluar dan bergantian untuk menjaga barang bawaan kami. Setelah kami semua selesai melaksanakan sholat selanjutnya kami menuju peron 1 untuk pemeriksaan tiket. Setelah memasuki peron, saya langsung bertanya ke petugas gerbong 4, petugas pun menunjukan kepada saya. Kereta yang akan saya naiki adalah kereta Api Tawang Jaya/178 kelas ekonomi/K3AC dengan nomor kursi 21A,21B,21C,22A,22B.
Waktu menunjukan pukul 05.10 WIB, kereta masih gelap dan para penumpang belum diperbolehkan naik. Lampu di halaman/peron tiba-tiba mati, saya kira mati lampu tapi ternyata ini sengaja dimatikan, ini mungkin salah satu cara untuk penghematan listrik. Waktu menunjukan pukul 06.00WIB, sudah ada beberapa penumpang yang naik ke kereta tersebut. Sayapun mencoba naik untuk mengecek dimana kami akan duduk nantinya. Saya mendapatinya dan segera mengajak teman saya dan keluarga untuk naik. Kami duduk tenang setelah kami memposisikan barang bawaan. Udara di dalam kereta masih sangat pengap karena AC belum di nyalakan. Tiba-tiba ada seorang yang berkata bahwa kereta akan di putus. Saya mengabaikan saja karena saya pikir itu bukan petugas yang berbicara. Ternyata benar, kereta berjalan mundur dan gerbong dua dipindahkan, akhirnya kami pun disuruh untuk pindah ke gerbong belakang karena posisi gerbong sudah berpindah. Jadwal pembarangkatan akhirnya terlambat. Berapa menit kami nunggu tapi kami bersyukur karena lampu Dan AC gerbong sudah dinyalakan. Pukul 07.00WIB, kereta bertolak dari stasiun Pasar Senen. Kami memanjatkan do’a kepada Alloh Subahanahu wata’ala agar dimudahkan dan diselamatkan dalam perjalanan maenuju Semarang ini. Semoga perjalanan ini membuahkan ilmu yang bermanfaat.
Ini merupakan pengalaman pertama saya naik kereta jarak jauh. Terimakasih kepada PT. Kereta Api Indonesia yang telah berusaha memperbaiki sistem perjalan kereta api khususnya pada sistem pemesanan tiket. Ini menghindarkan oknum oknum yang kurang bertanggung jawab. Semoga sistem perkeretaapian di Indonesia semakin baik dan diperbaiki, agar dapat membarikan layanan yang dapat dinikmati semua lapisan masyarakat.

Leave a comment